Kembali

Social Project V: Film Berlian Bernice “Ujung”: Merawat Toleransi Dan Budaya Saling Mendoakan

Ditulis : Admin

Minggu, 16 Juni 2024

Di era digital saat ini, tantangan untuk mempromosikan nilai-nilai perdamaian semakin kompleks, dimana pemuda cenderung lebih tertarik pada konten audio-visual dibandingkan dengan media tradisional seperti tulisan. Video, film pendek, dan media interaktif lainnya telah menjadi alat komunikasi yang dominan di kalangan generasi muda. Dalam konteks ini, memanfaatkan medium audio visual untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang toleransi dan perdamaian menjadi semakin relevan.

 

Dinamika tersebut menjadi perhatian Berlian Bernice Pinasti salah satu peserta Gus Dur School for Peace (GDSP) Batch V. Berlian melihat hal serupa juga terjadi pada anak-anak muda di desanya yang cenderung mengurung diri dan kurang bersosialisasi.

 

Oleh karena itu, ia memiliki inisitatif melalui proyek sosial untuk menggabungkan seni film dan dialog lintas iman. Proyek ini bertujuan mempromosikan toleransi antar umat beragama melalui pembuatan short movie dan Malam Keakraban Lintas Iman serta Diskusi Film.

 

“Secara psikologis, anak muda saat ini cenderung tertarik dengan konten yang sifatnya audio visual. Hal ini yang membuat kami tertarik untuk memproduksi sebuah film pendek tentang toleransi untuk menginspirasi anak-anak muda, khususnya di Desa Nglinggi,” ujar mahasiswa Psikologi Univeristas Widya Dharma Klaten itu.

 

Berlian menuturkan, ia bersama beberapa pemuda desa memulai produksi film pendek tersebut sejak awal bulan Maret 2024. Proses pembuatan itu dimulai dengan diskusi ide cerita, penulisan naskah, dan proses produksi film.

 

Dalam film pendek tersebut, diceritakan sebuah keluarga yang memiliki anak yang berkuliah di kota dan kemudian terpapar ideologi radikalisme. Menurut Berlian, film ini menyampaikan pesan penting kepada anak-anak yang akan menempuh pendidikan tinggi agar dapat memilah dan memilih organisasi yang tepat, serta memberikan pandangan bagi orang tua agar terus mengontrol anaknya meskipun jauh.

 

"Kami terinspirasi dari peristiwa nyata yang terjadi yang kemudian kami coba visualisasikan dan diskusikan agar menjadi inspirasi bersama bagi masyarakat," jelas Berlian.

 

Setelah proses produksi selesai, Berlian kemudian menyelenggarakan Malam Keakraban Lintas Iman dan Diskusi Film tanggal 27 April 2024. Kegiatan tersebut dihadiri oleh pemuda dan tokoh agama di Desa Nglinggi.

 

“Dalam acara diskusi film itu kami mengundang tokoh agama dari Islam, Kristen, Hindu, dan Katolik untuk berbagi pandangan dan pengalaman mereka. Kami berharap setelah acara ini, pemuda-pemudi dapat lebih memahami dan menghargai perbedaan serta belajar bagaimana mencegah ideologi radikal merasuki generasi muda," kata Berlian.

 

Selain menonton film, malam keakraban ini menjadi ajang bagi para peserta untuk berdialog langsung dengan tokoh agama. Mereka berbagi pengalaman tentang keberagaman dan pentingnya menjaga toleransi di tengah masyarakat yang majemuk.

 

"Kami berharap acara ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan menginspirasi seluruh peserta untuk lebih memahami dan menghargai perbedaan," pungkas Berlian.

Bagikan Artikel: