Kembali
Kunjungi KCD dan Desa Damai Tajurhalang, MRG International Thailand Belajar Model Pemberdayaan Perempuan Wahid Foundation
Ditulis : Admin
Senin, 1 Juli 2024
Jakarta - Sebelas (11) aktivis hak asasi manusia (HAM) dari berbagai Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Thailand yang tergabung dalam Minority Rights Group (MRG) International mengunjungi Wahid Foundation bertukar pengalaman advokasi perdamaian pada Selasa-Rabu (25-26/6/2024).
Pada kunjungan yang kedua ini, MRG Thailand fokus untuk mendiskusikan mengenai program-program Wahid Foundation dalam meningkatkan resiliensi masyarakat dengan pendekatan ekonomi melalui aktor perempuan di Desa Damai.
Hari pertama kunjungan diawali dengan diskusi intensif antara MRG Thailand dan sejumlah staf Wahid Foundation di Aula Rumah Pergerakan Griya Gus Dur. Diskusi ini membahas berbagai program dan inisiatif yang telah dilakukan oleh Wahid Foundation dalam meningkatkan resiliensi masyarakat dengan pendekatan ekonomi melalui aktor perempuan di Desa Damai.
Program Officer Riset dan Advokasi Wahid Foundation, Libasut Taqwa, menyampaikan bahwa pendekatan ekonomi menjadi salah satu strategi efektif dalam meningkatkan resiliensi masyarakat terhadap konflik.
"Melalui program Desa Damai, kami melibatkan perempuan sebagai aktor utama dalam berbagai kegiatan ekonomi, seperti pengembangan koperasi dan usaha kecil. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga memperkuat kohesi sosial di masyarakat," ujar Libas.
Libas juga menyampaikan sejumlah program advokasi Wahid Foundation dalam mempromosikan perdamaian tidak hanya menyasar kelompok perempuan saja, lebih dari itu, WF juga menggalakkan sejumlah program yang menyasar anak muda seperti Sekolah Damai dan Gus Dur School for Peace (GDSP). Selain itu, sejumlah program lain dalam bidang riset dan advokasi seperti Laporan Tahunan Kemerdekaan Beragama/Berkeyakinan (KBB) dan advokasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) juga dipresentasikan kepada para aktivis MRG Thailand.
Pada hari kedua, rombongan MRG Thailand mengunjungi Koperasi Cinta Damai (KCD) di Depok. KCD merupakan salah satu program inisiatif pemberdayaan perempuan yang telah berhasil mendorong penguatan ketahanan ekonomi masyarakat. Di KCD, para perempuan desa didorong untuk mengembangkan keterampilan dan usaha mereka, mulai dari kerajinan tangan hingga pengolahan produk pangan lokal. Kunjungan ini memberikan gambaran nyata bagi MRG Thailand tentang bagaimana pemberdayaan ekonomi dapat berjalan efektif dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas sosial.
Setelah kunjungan ke KCD, rombongan melanjutkan perjalanan ke Desa Damai Tajurhalang di Bogor. Di desa ini, MRG Thailand berkesempatan untuk berdialog langsung dengan para perempuan yang terlibat dalam berbagai program pemberdayaan. Mereka berbagi cerita dan pengalaman tentang bagaimana keterlibatan aktif dalam kegiatan ekonomi telah memberikan dampak positif dalam kehidupan mereka. Para perempuan di Desa Damai Tajurhalang mengisahkan bagaimana keterlibatan mereka dalam kegiatan Desa Damai telah meningkatkan rasa percaya diri, kemampuan finansial, dan keharmonisan dalam komunitas mereka. Dalam kunjungannya ke Tajurhalang, rombongan MRG International Thailand juga mengunjungi Klenteng Lithang Makin Tepasarira untuk berdialog dengan para tokoh agama dan komunitas Tionghoa setempat.
Koordinator Program Thailand, MRG International, Fitra Jehwoh, mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Wahid Foundation.
"Kami sangat terkesan dengan pendekatan yang digunakan oleh Wahid Foundation. Melalui kunjungan ini, kami belajar banyak tentang bagaimana integrasi antara pemberdayaan ekonomi dan advokasi perdamaian bisa berjalan efektif," ujar Fitra.
Ia juga menyampaikan rasa kagum kepada perempuan-perempuan yang turut aktif dalam menjadi agen perubahan dan mempromosikan perdamaian di komunitas mereka.
“Kami berharap kunjungan ini bisa menjadi awal dari kerjasama yang lebih erat antara MRG International dan Wahid Foundation. Kami percaya bahwa dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, kita bisa menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera,” tutup Fitra Jehwoh.
Diharapkan melalui agenda ini, advokasi perdamaian yang dilakukan oleh Wahid Foundation dapat menginspirasi dan mendorong inisiatif perdamaian di berbagai negara dan membangun jaringan yang kuat dalam mendukung transformasi positif dalam penyelesaian konflik global melalui pendekatan yang holistik yang berbasis pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. (ZA)
Bagikan Artikel: