Kembali
Kunjungan Yenny Wahid ke Sidomulyo; Menjaga Keberlanjutan Program Desa Damai
Ditulis : Admin
Selasa, 3 November 2020

Minggu (1/11/2020), Desa Sidomulyo dikagetkan dengan kehadiran salah saeorang tokoh perempuan nasional, Yenny Wahid, putri Presiden RI ke-4. “Kunjungan Ibu Yenny ini merupakan kunjungan pertama ke Desa Sidomulyo Kota Batu Malang. Sebetulnya kami sudah lama berharap beliau bisa hadir. Apalagi waktu Desa Sidomulyo mengadakan Deklarasi Desa Damai pada tahun 2017 yang lalu,” kata Kepala Desa Sidomulyo, Suharto. “Ya, sebetulnya kami kaget juga. Tapi Alhamdulillah, kagetnya kaget bahagia dengan kehadiran beliau di Sidomulyo ini”.
Desa Sidomulyo sendiri merupakan satu dari sepuluh desa/kelurahan yang telah mendeklarasikan sebagai Desa Damai sebagai bagian program WAHID Foundation dalam proses pembangunan perdamaian yang menitikberatkan pada keterlibatan perempuan.
Menurut Siti Yulaikah yang akrab dipangggil yuli (koordinator kampung Damai Desa Sidomulyo Kota Batu), "Kedatangan Ibu Yeni, sebenarnya sudah direncanakan sejak awal 2020 karena Pandemi Covid - 19 beliau belum bisa hadir. Kemarin siang (Minggu, 1/11, red) staf beliau menghubungi kami, dan tepat jam 14.00 wib, beliau datang di tugu Perdamaian.”
“Beliau mengunjungi kelompok perempuan di Kampung damai dan melihat tugu perdamaian yang berupa sembilan nilai Gus Dur, patung Gus Dur dan ada prasasti simbol Perdamaian di Desa Sidomulyo yang dibangun tahun 2017. Desa Sidomulyo merupakan dampingan Wahid Foundation dengan memberikan pendampingan pada kelompok perempuan untuk penguatan ekonomi karena perempuan sebagai agen perdamaian, “ ujar Siti Yulaikah.
Selain kunjungan ke tugu perdamaian, Ibu Yenny juga mengunjungi taman bunga hias yang dikelola oleh warga Sidomulyo dengan didampingi oleh kepala desa dan beberapa staf dan tokoh desa serta perwakilan kelompok perempuan. Secara geografis, taman bunga hias ini memang agak jauh dari pemukiman warga. Namun, secara pengelolaan, pihak desa mempersilakan warga untuk menggunakan balai dukuh/dusun dan balai desa serta rumah-rumah warga untuk pertemuan-pertemuannya.
Kunjungan ini memang hanya berjalan singkat. Namun ibu Yenny sempat mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa bersilaturahmi sekaligus bertukar cerita dengan teman-teman aktifis kemanusiaan di Kota Batu, Malang. “Senang sekali, akhirnya bisa berkunjung ke Desa Sidomulyo dan berbincang-bincang dengan teman-teman aktifis kemanusiaan di sini. Maturnuwun Pak Lurah Suharto, Mbak Yuli dan kawan-kawan yang lain yang sudah setia menemani dari awal sampai akhir kunjungan,” ungkap Ibu Yenny.
Di sisi lain, sebagai Kepala Desa Sidomulyo, Suharto juga berharap bahwa kunjungan ini bisa menjadi salah satu kegiatan untuk menjaga keberlanjutan program Desa Damai. Jika selama ini program Desa Damai banyak melibatkan kelompok-kelompok perempuan, ke depannya ia berharap, program ini juga bisa melibatkan kelompok-kelompok lain di masyarakat, misalnya kelompok pemuda dan laki-laki. Sehingga ia berharap, proses pembangunan perdamaian ini bisa diwujudkan bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat di Desa Sidomulyo, kota Batu Malang. (ed. Mz Fanani)
Bagikan Artikel: