Kembali
Kisah Amelia, Menggerakkan Pemuda Pemalongan untuk Peduli Pada Lingkungan dan Perdamaian
Ditulis : Admin
Jumat, 8 Maret 2024
Di tengah kesibukan sehari-hari sebagai staf perangkat desa, Amelia menyimpan sebuah kepedulian yang mendalam terhadap generasi muda di desanya. Pemudi asal Desa Pemalongan, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut ini tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi juga merasakan tanggung jawab sosial yang besar terhadap masa depan pemuda dan pemudi di lingkungan sekitarnya. Amelia menyadari bahwa banyak tantangan yang dihadapi oleh anak-anak muda saat ini, mulai dari kurangnya keterlibatan dalam kegiatan sosial hingga pola pikir yang cenderung individualis.
Amelia merasa beruntung dapat berkontribusi dalam pemerintahan desa, karena pekerjaan ini juga Amelia bersentuhan langsung dengan keadaan sosial di lingkungan desanya. Dia melihat dengan cemas bahwa banyak pemuda dan pemudi terjebak dalam pola pikir individualis. Mereka jarang terlibat dalam kegiatan sosial seperti gotong-royong atau berpartisipasi dalam karang taruna. Kecenderungan ini membuat Amelia merasa prihatin, karena ia khawatir akan dampak negatif terhadap pembangunan sosial di desanya.
"Jika sikap ini terus berkembang, akan ada risiko konflik interpersonal dan ketegangan dalam hubungan sosial mereka," ungkap Amelia dengan nada penuh keprihatinan.
Namun, Amelia bukanlah sosok yang hanya berkutat dalam kekhawatiran. Ketika ada kesempatan untuk terlibat dalam program Gus Dur School for Peace (GDSP) dan Desa Damai di Pemalongan, yang bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif anak muda dalam mempromosikan toleransi, perdamaian dan pembangunan, Amelia langsung meraihnya.
Program tersebut membawa harapan bagi Amelia. Dia melihatnya sebagai kesempatan emas untuk mengubah cara pandang pemuda dan pemudi di desanya, sekaligus mendorong mereka menjadi agen perubahan yang aktif dalam memajukan desa mereka.
"Saya sangat bersyukur ketika program GDSP dan Desa Damai hadir di desa kami," ujar Amelia dengan penuh semangat. "Program ini bukan hanya sekadar program, tetapi merupakan peluang bagi anak muda untuk belajar dan berkembang."
Dengan kepercayaan yang diberikan oleh Kepala Desa Pemalongan, Amelia tidak hanya menjadi pendamping para pemuda dan pemudi selama implementasi program, tetapi juga memimpin kepanitiaan deklarasi Desa Damai Pemalongan. Selama pelaksanaan program, Amelia melihat sendiri perubahan yang terjadi di antara anak-anak muda desa.
"Mereka yang sebelumnya kurang bersemangat, kini tampil dengan antusias dalam setiap tahapan program, GDSP telah membuka pintu kesempatan bagi mereka untuk belajar dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka," ungkap Amelia dengan bangga. Melalui proyek sosial di program GDSP, Amelia berkomitmen untuk memberikan pelatihan public speaking kepada para pemuda dan pemudi. Dia yakin bahwa dengan keterampilan ini, mereka dapat menjadi pemimpin yang tangguh dan mampu membawa perubahan positif bagi desa mereka.
Kini, Amelia tidak berjalan sendiri. Dukungan dan partisipasi aktif dari pemuda dan pemudi dari berbagai dusun di desanya telah mengubah keseharian Amelia di Balai Desa menjadi lebih berwarna. Mereka bersama-sama berjuang untuk merangkul masa depan yang lebih baik, membuktikan bahwa dengan kesadaran dan aksi nyata, perubahan adalah hal yang sangat mungkin jika dilakukan dengan semangat gotong royong.
Bagikan Artikel: