Kembali

Harlah Wahid Foundation Ke-21 & Harlah Gus Dur Luncurkan Majelis Sholawat At Tanwir Al Hasyimi dan Hadirkan Qori’ Disabilitas

Ditulis : Admin

Selasa, 9 September 2025

Jakarta – Peringatan Hari Lahir (Harlah) Gus Dur dan HUT ke-21 Wahid Foundation pada 7 September 2025 menjadi momentum penting dalam penguatan dimensi spiritual di tengah masyarakat. Dalam acara yang digelar di Rumah Pergerakan Griya Gus Dur, Wahid Foundation secara resmi meluncurkan Majelis Sholawat At Tanwir Al Hasyimi, sebuah wadah keagamaan yang diharapkan mampu memperkokoh nilai kebersamaan, spiritualitas, dan perdamaian.

 

Majelis ini digagas sebagai ruang terbuka bagi masyarakat untuk mempererat hubungan spiritual melalui lantunan sholawat dan doa. Kehadirannya dirancang tidak hanya berfungsi sebagai forum keagamaan, tetapi juga sebagai instrumen sosial yang menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan inklusivitas. Dengan cara ini, sholawat dihadirkan kembali sebagai tradisi religius yang membumi dan menyatu dengan realitas sosial masyarakat.

 

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, dalam sambutannya menegaskan bahwa lahirnya majelis ini berangkat dari keyakinan bahwa sholawat merupakan tradisi yang akrab dengan masyarakat Muslim Indonesia. Menurutnya, sholawat bukan sekadar ekspresi religius, melainkan sarana untuk membangun solidaritas sosial. “Majelis Sholawat At Tanwir Al Hasyimi kami hadirkan sebagai wadah yang menyatukan masyarakat melalui lantunan sholawat. Harapannya, majelis ini tidak hanya menguatkan spiritualitas, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan membuka ruang partisipasi bagi semua kalangan,” ujar Yenny.

 

Peluncuran majelis ini mendapat sambutan hangat dari para tokoh yang hadir, termasuk Nyai Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dan Nyai Hizbiyah Rochim dari Muslimat NU Jakarta. Kehadiran mereka dipandang sebagai bentuk dukungan moral dan spiritual terhadap inisiatif Wahid Foundation yang terus berupaya menghadirkan gagasan baru dalam penguatan masyarakat. Para peserta yang memenuhi ruangan mengikuti prosesi peresmian dengan penuh khidmat, diiringi lantunan sholawat yang menggema menambah suasana sakral acara tersebut.

 

Dalam peresmiannya, majelis menghadirkan qori’ penyandang disabilitas untuk melantunkan Shalawat Hasyimiyah. Penampilan ini disambut haru dan tepuk tangan hangat dari hadirin. Kehadiran qori’ disabilitas menjadi simbol penting bahwa setiap orang, tanpa memandang kondisi fisik, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam ruang keagamaan. Pesan inklusivitas ini sejalan dengan visi Gus Dur yang sepanjang hidupnya memperjuangkan kesetaraan dan penghargaan terhadap keberagaman.

 

Selain peluncuran majelis, acara Harlah Wahid Foundation ke-21 juga dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan sosial. Santunan diberikan kepada pengemudi ojek online yang hadir dalam acara, sebagai wujud kepedulian terhadap kelompok pekerja yang rentan secara ekonomi. Di saat yang sama, delapan ibu dari Muslimat NU menerima tiket umrah sebagai penghargaan atas dedikasi mereka dalam menggerakkan komunitas. Meskipun berbeda bentuk, seluruh rangkaian kegiatan ini menyampaikan pesan yang sama: memperkuat nilai kemanusiaan yang diwariskan oleh Gus Dur.

 

Wahid Foundation, yang pada awal berdirinya dikenal dengan nama Wahid Institute, lahir pada 7 September 2004 atas prakarsa KH Abdurrahman Wahid. Selama lebih dari dua dekade, lembaga ini berkomitmen meneruskan perjuangan Gus Dur dalam menegakkan keadilan sosial, membangun toleransi, memperkuat perdamaian, serta memelihara spiritualitas sebagai fondasi hubungan sosial.

 

Peluncuran Majelis Sholawat At Tanwir Al Hasyimi menegaskan bahwa perjuangan Gus Dur tidak berhenti sebagai catatan sejarah, tetapi terus dilanjutkan dalam bentuk inisiatif baru yang relevan dengan tantangan zaman. Kehadiran majelis ini diharapkan mampu menjadi jembatan bagi generasi muda untuk memahami, menghayati, dan melanjutkan nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur: spiritualitas yang menguatkan, kemanusiaan yang mempersatukan, dan perdamaian yang menyejukkan. (ZA)

Bagikan Artikel: