Kembali

Cerita Baik Gus Dur School for Peace : Mariatul Jannah dan Semangat Membangun Inisiatif Baik untuk Perdamaian

Ditulis : Admin

Rabu, 1 Maret 2023

Mariatul Jannah, akrab disapa Jannah, pemudi asal Desa Damai Handil Birayang Bawah, Tanah Laut, Kalimantan Selatan adalah salah satu benefecaries sekaligus peserta Program Gus Dur School for Peace Batch 4. Ia mengikuti Program GDSP Batch 4 karena semangatnya untuk membangun inisiasi perdamaian di desa tempat Ia tinggal. Keresahan yang selama ini ia rasakan berupa fenomena kehidupan beserta problematika seputar desa, membuatnya semakin bersemangat dan menggebu untuk mengikuti Program GDSP.

 

Menurut Jannah, Ketimpangan gender adalah satu yang sangat ia rasakan di samping banyak problematika seputar desa lainnya yang terjadi di desanya. Ia mengungkapkan bahwa seringkali perempuan tidak dilibatkan dalam  pengambilan keputusan atau kebijakan desa. Dan yang sering terlibat selama ini dalam setiap kali proses pengambilan keputusan ataupun kebijakan, hanya terbatas dan didominasi oleh laki-laki.

 

Jannah juga menjelaskan  bahwa pembatasan peran perempuan tidak hanya terjadi di ruang public, tetapi juga terjadi di ranah privat seperti rumah tangga. Menurutnya, banyak sekali perempuan yang hanya bisa menerima status quo mereka sebagai perempuan yang identik dengan peran domestik mereka dalam rumah tangga, dapur, dan Kasur.


Menurut Jannah, hal tersebut tidak bisa dibenarkan. Menurutnya baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak dan peran yang sama. Oleh karena itu, ia sangat merasa senang sekali tatkala mendapatkan informasi tentang Program GSDP Batch 4. Tanpa pikir panjang, ia pun mengikuti dua kali pertemuan program tersebut hingga menjadi peserta yang berhak mendapatkan bantuan untuk menjalanakan projek sosial.

 

Jannah tidaklah seorang diri, ia mengikuti program GDSP Batch 4 bersama teman-teman pemuda dan pemudi lain di desanya. Keikutsertaan pemuda dan pemudi di desanya membuatnya merasa mendapatkan angin segar. Ia sadar bahwa setiap inisiatif baik tidak bisa dijalankan sendirian. Menyadari hal itu,  ia membangun kolaborasi untuk mengerjakan sebuah projek sosial yang bisa menanamkan dan meningkatkan kesadaran nilai kesetaraan gender di tengah masyarakat desa di mana ia bersama pemuda dan pemudi lainnya berasal.

 

Dengan mendirikan komunitas bernama “Muda Mudi Damai HBB” dengan Jannah sendiri sebagai ketuanya, bersama pemuda dan pemudi lainnya membangun inisiatif projek sosial “Pelatihan Gender Dan Peran Perempuan Dalam Membangun Perdamaian”. Program ini mereka jalankan untuk meningkatkan kesadaran bersaama diantara masyarakat lainnya tentang kesamaan hak dan peran antara laki-laki dan perempuan.

 

Rencananya, program tersebut akan ia jalankan bersama pemuda dan pemudi di komunitasnya pada Maret 2023 ini. Namun, dalam perjalanannya, baik saat menjalin komunikasi denga pemerintah desa maupun dengan masyarakat lokal, inisiatif baik tersebut mendapatkan sambuatan positif dari banyak pihak. Kesadaran bersama rupanya bertumbuh saat inisiatif baik tersebut disampaikan.

 

Misalnya saja, ketua RT setempat yang sering berkomunikasi dengan Jannah dan pemuda lainnya juga turut menginisiasi pelatihan pemanfaatan bangsal beras untuk menjadi tepung dengan memberdayakan perempuan di sekitar. Hal ini tentu selain bisa memberdayakan perempuan, juga bisa meningkatkan nilai ekonomi bagi keluarga.

 

Barangkali kisah Jannah bersama kelompoknya bisa menjadi salah  role model sederhana dalam membangun kesadaran bersama dalam membangun perdamaian. Kita bisa melihat bagaimana kesadaran tersebut bertumbuh. berawal dari inisiatif kecil sebuah komunitas hingga bisa mempengaruhi gerakan lain yang mempunyai visi dan misi yang sama.

Bagikan Artikel: