Kembali

Yenny Wahid: Perempuan Harus Diberdayakan untuk Bisa Maju

Ditulis : Admin

Selasa, 22 November 2022

"Ketika woman di-empower, dampaknya tidak hanya akan terasa terhadap perempuan saja, akan tetapi juga akan terasa kepada bangsa dan negara." Kata Yenny Wahid, Direktur Wahid Foundation ketika memberikan sambutan dalam pengumuman pemenenang Aksi Perempuan (Akselerasi Bisnis Perempuan) yang diselenggarakan oleh Tjufo dan Stellar Woman di Lippo Thamrin Selasa, (24/11).

Yenny Wahid, ketika itu menjadi narasumber dalam Aksi Perempuan yang diselenggarakan oleh Tjufo dan Stellar Woman. Aksi (Akselerasi Bisnis) Perempuan sendiri adalah program dilaksanakan Tjufo dan Stellar Woman untuk memperkuat bisnis perempuan untuk dapat naik kelas.

Yenny menilai, inisiatif tersebut sangatlah penting. Oleh karena itu, menurutnya perlu lebih banyak lagi lembaga-lembaga yang terpantik untuk melakukan pemberdayaan terhadap perempuan. Sebab, menurut Yenny, ketika perempuan sudah diberdayakan, dampaknya tidak hanya ke perempuan saja, akan tetapi juga kepada bangsa dan negara.

Ia mencontohkan, jika perempuan diberikan akses pendidikan untuk menggapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maka hal itu akan memberikan kontribusi yang besar tudak hanya kepada dirinya, tetapi juga kepada keluarga, bahkan bangsa dan negara.

Yenny sendiri melalui lembaganya, Wahid Foundation menginisiasi program Peace village atau Desa Damai.

Program tersebut, kata Yenny, bertujuan untuk menciptakan komunitas yang mempunyai resiliensi. kedua, economy empowement. Ketiga, toleransi, keberagaman. Dan terakhir, focus terhadap climate change (perubahan iklim) yang diharapkan bisa menjadi green lawyer ke depannya.

Di samping itu, Yenny juga memaparkan hambatan-hambatan yang kerap dialami perempuan dari sisi eksternal maupun internal.

"kenapa kok kita fokusnya perempuan? Karena perempuan masih butuh difasilitasi di seluruh dunia.Karena masih banyak sekali hambatan-hambatan yang menghadang perempuan, baik dari sisi eksternal maupun internal perempuan sendiri,” ungkapnya.

Dari eksternal, kata Yenny, masih ada salah konsep tentang kodrat, bahwa perempuan kodratnya adalah mengurus keperluan domestik rumah tangga. Kemudian, dari sisi internal, banyak yang masih berpikir bahwa perempuan tak bisa mencapai posisi tertentu apalagi tampil di publik.

"Nah perempuan itu kan dianggap gak perlu maju. Lalu ada juga namanya beban ganda, yang disandang perempuan. Jadi walaupun sudah aktif di luar rumah, tetapi peran domestik masih menjadi beban utama dan tanggung jawab perempuan,” beber Yenny Wahid.

Padahal menurutnya, akan tak ternilai harganya jika jasa perempuan diperhtungkan sebagai suatu hal yang punya nilai komersial.

"Jadi melalui moment ini juga saya ingin mengajak semua, yuk lebih kita apresiasi perempuan hebat di sekeliling kita yang telah memungkinkan kita untuk mencapai kesuksesandi luar rumah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yenny pun berharap, tidak ada lagi yang terjebak dengan stigma bahwa perempuan hanya mengurus urusan dapur dan laki-laki hanya bekerja. Ia pun menuturkan bahwa di rumahnya sendiri, sejak kecil, kesetaraan gender itu gak cuma diterorikan saja, tapi langsung dipraktekan.

Bagikan Artikel: