Kembali
Perkuat Ruang Aman Bagi Anak dan Perempuan di Desa Damai, Wahid Foundation Jajaki Kolaborasi Dengan Komnas Perempuan
Ditulis : Admin
Kamis, 30 Maret 2023
Wahid Foundation melakukan kunjungan ke kantor Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) di Jakarta untuk melakukan audiensi membahas strategi pembangunan masyarakat yang ramah dan aman bagi perempuan dan anak di Indonesia pada Kamis, (30/03).
Selain itu, audiensi juga dilakukan untuk memperkuat upaya yang dilakukan oleh kedua organisasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mencegah berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi yang dialami oleh perempuan dan anak.
Wahid Foundation sendiri telah meluncurkan beberapa program untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia, salah satunya adalah Program Desa Damai. Program Desa Damai merupakan salah satu program unggulan yang dikelola oleh Wahid Foundation, dimana salah satu tujuan program ini adalah membangun fasilitas umum yang ramah dan aman bagi perempuan dan anak.
Visna Vulovik, perwakilan Wahid Foundation mengatakan, bahwa Desa Damai terdiri dari 3 pilar, yaitu pilar pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan, pilar pencegahan konflik dan pembangunan perdamaian, dan pilar penguatan peran perempuan dalam seluruh level.
"Sebagai contoh hasil dari upaya yang telah dilakukan dalam program tersebut, Desa Damai telah menghasilkan beberapa fasilitas publik. Salah satu fasilitas tersebut adalah Pusat Krisis Perempuan atau Women Crisis Center (WCC) yang telah dikembangkan di beberapa desa-desa dengan tujuan memberdayakan dan melindungi perempuan.” Ujar Visna.
Masih menurut Visna, WCC dapat berfungsi sebagai Satgas (satuan tugas) yang akan bertugas memantau tanda-tanda kekerasan terhadap anak dan perempuan dan akan melaporkan insiden tersebut kepada otoritas yang berwenang.
Sedangkan M.Z Fanani, Program Officer Wahid Foundation menambahkan bahwa program Desa Damai ini telah memberikan dampak yang signifikan dengan memberikan manfaat kepada 173.739 laki-laki dan 176.745 perempuan pada tahun 2022. Selain upaya pemberdayaan perempuan, Program Desa Damai juga bekerja sama dengan beberapa pesantren di desa-desa untuk melakukan edukasi. Kerja sama ini dilakukan dengan tujuan mencegah munculnya radikalisasi agama pada kalangan pemuda sekaligus meneruskan penelitian Wahid Foundation tentang penyebaran dan peningkatan kasus intoleransi, radikalisme, serta kekerasan terhadap perempuan atau keterlibatan perempuan dalam konflik di berbagai desa di Indonesia.
Pada pertemuan ini, Veryanto Sitohang, Komisioner Komnas Perempuan dan Bahrul Fuad, Ketua Subkomisi Permantauan dan Komisioner Subkomisi Partisipasi Masyarakat menyarankan Wahid Foundation untuk memperluas jangkauan programnya, terutama untuk melibatkan kelompok disabilitas di dalam program Desa Damai. Menurutnya, kelompok disabilitas ini banyak menghadapi kesulitan dalam mengakses fasilitas dan literatur keagamaan. Di sisi lain, ada kelompok-kelompok radikal yang memang menargetkan kelompok ini, khususnya tunarungu dan tunanetra terkait dengan doktrinasi paham-paham radikalnya.
Di akhir forum, Wahid Foundation dan Komnas Perempuan percaya bahwa kekerasan terhadap perempuan dan disabilitas merupakan masalah serius yang harus diperhatikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, kedua lembaga ini bersepakat untuk menindaklanjutinya dengan kerja sama, dengan harapan dapat memberikan kontribusi dalam upaya menguatkan sistem layanan keadilan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak serta meningkatkan kesetaraan gender di tengah masyarakat Indonesia.
Bagikan Artikel: