JAKARTA - Pengelola One Laundry, Ibu Munah mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur unit usaha rakyat yang dikelola oleh Koperasi Cinta Damai (KCD) Wahid Foundation berhasil diluncurkan hari ini.
"Alhamdulillah kita bisa gabung dengan ibu-ibu, kita punya teman banyak dan bisa bekerja keras lagi," kata Bu Munah ketika diwawancarai di Restoran Lebak Wangi Garden, Parung, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/12/2017).
Ia mengatakan sejak hari ini di-launching, One Laundry sudah memiliki 25 orang agen yang akan bermitra dengan pihaknya. Bahkan ia mengatakan seluruh agen bukan merupakan satu golongan ras maupun agama saja, bahkan ada beberapa pemeluk agama juga terlibat menjadi agen One Laundry.
"Sekarang ada 25 orang dari lintas agama. Ada Muslim, Kristen, Konghuchu, karena kita tidak membeda-bedakan ya. Itu juga menjadi semangat kami," terang Munah.
Seluruh agen yang tergabung dalan One Laundry tersebut dikatakan Ibu Munah berasal dari beberapa kelurahan di Jawa Barat dengan berbagai latar belakang profesi.
"Ada dari Pengasinan, kampung Kandang, Pondok Rangga, Citayam. Profesinya ada yang jualan warung, ngider, ada ojek online, tukang fotocopy, buruh cuci ada 5 orang dan ibu rumah tangga. Alhamdulillah mereka tertarik semua," tegasnya.
Bahkan untuk merekrut para agen yang saat ini tergabung, ia hanya membutuhkan waktu 2 minggu saja untuk melakukan sosialisasi. Untuk itulah, Ibu Munah sangat optimis program unit usaha rakyat khususnya kaum perempuan tersebut dapat berkembang pesat dan lebih besar lagi. Bahkan ia berharap usaha bersamanya itu dapat diperluas di seluruh Jawa Barat.
"2 minggu kami rekrut agen. Saya berharap ya ini bisa berkembang di seluruh Jawa Barat, itu harapan kami," ujarnya.
Pembagian Hasil
Ia mengatakan jika One Laundry tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pemberdayaan perekonomian masyarakat.
Apalagi agen-agen yang terlibat akan mendapatkan pembagian hasil cukup untuk per kilonya.
"Pembagiannya per kilo kan dari Wahid Foundation disepakati Rp 7.000. Yang Rp 2.000 kita potong untuk agen, dan Rp 5.000 kita gunakan untuk operasional seperti bayar listrik, beli gas, bayar kontrakan dan gaji karyawan," terang Ibu Munah.
Tidak hanya itu saja, One Laundry juga akan berlakukan bagi hasil dengan nominal pendapatan tertentu.
"Untuk pekerja (cuci dan setrika) per bulan kita gaji Rp 800.000. Tapi ada bagi hasil juga, misal per hari ada orderan Rp 200.000 – Rp 250.000 kita juga bagi hasil ke yang cuci dan gosok per kilo Rp 500. Kalau per harinya kita dapat banyak kan bisa lumayan per bulannya tuh," katanya menjelaskan.
Agen Penyebar Narasi Damai
Lebih lanjut, Ibu Munah yang juga aktif dalam Koperasi Cinta Damai (KDC) tersebut mengatakan jika One Laundry tidak hanya menjadi lahan bisnis yang aktif bagi kaum perempuan saja, melainkan dijadikan sebagai mitra penyebar narasi damai.
"Kita inginnya agen-agen kami bisa ikut aktif menyebarkan narasi damai, tidak hanya di lingkungan kerja, tapi lingkungan keluarga kepada anak-anak dan suami mereka dan kepada masyarakat luas," terang Ibu Munah.
Dalam kegiatan launching One Laundry tersebut, pihak Wahid Foundation yang diwakili oleh Fendi Wibowo menyerahkan beberapa properti secara simbolik kepada Ibu Munah selaku pengelola One Laundry berupa helm, jaket dan detergent.
Selain itu, Fendi juga menyerahkan kartu nama, flayer dan banner One Laundry secara simbolik kepada perwakilan agen yakni Ibu Yati.
Acara tersebut sangat meriah dengan dihadiri 20 orang agen One Laundry. Mereka tampak antusias atas kegiatan yang digelar oleh Wahid Foundation dan UN Women itu. (*)
Teks: Ibnu
Foto: Arief
Bagikan Artikel: