Kembali
Kabupaten Dompu, Gandeng Kementerian Desa dan Wahid Foundation Perkuat Kohesi Sosial Melalui Desa
Ditulis : Admin
Rabu, 7 Agustus 2019
Dompu - Sebagai upaya menggali kembali kekayaan ragam budaya Kabupaten Dompu serta memupuk dan memperkuat persatuan dan kesatuan antar masyarakat di Dompu, pemerintah Kabupaten Dompu bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah, Kementerian Pemberdayaan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyelenggarakan Forum Perdamaian, Kamis – Jumat, 1-2 Agustus 2019 di Hotel Tursina Dompu. Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 40 peserta terdiri dari elemen tokoh agama, tokoh Adat, FKUB, FKDM, Bakesbangpol, komunitas pemuda, Polres, TNI AD, akademisi, perwakilan pemerintah kabupaten, komunitas tani, dan forum adat Dompu.
Forum Perdamaian ini digagas untuk memfasilitasi peningkatan kapasitas masyarakat desa dan pemerintah desa dalam menyusun perencanaan pembangunan desa yang peka akan perdamaian. Selain itu, kegiatan ini juga menfasilitasi peningkatan kualitas lembaga kemasyaraktan desa dalam peran sertanya mendukung komitmen terhadap pemeliharaan perdamaian melalui nilai-nilai luhur adat dan budaya setempat.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, dihadiri oleh narasumber dari berbagai latar belakang, untuk memberikan variasi perspektif pembangunan perdamaian. Beberapa narasumber di antaranya Ilyas Yasin STTP Dompu, Kol . Czi. Arief Hadiyanto Dandim 1614 Dompu, AKBP. Erwin Suwondo, S. Ik. M. Ik Kapolres Dompu, Yuliadin, S. Sos Ketua DPRD, Edy Nursapto, S.H Kajari Dompu, Visna Vulovik Wahid Foundation.
Forum Perdamaian ini menghasilkan beberapa rumusan, di antaranya:
- Merumuskan deklarasi damai di Kabupaten Dompu.
- Mendorong pemerintah daerah untuk melahirkan peraturan daerah tentang forum perdamaian masyarakat Dompu.
- Setiap desa agar mengaktifkan forum perdamaian bagi yang sudah terbentuk dan membentuk forum perdamaian bagi yang belum terbentuk.
- Forum perdamaian ikut mendorong desa agar membuat peraturan desa yang terkait dengan upaya perdamaian desa dan penanganan konflik.
Kabupaten Dompu dengan kekayaan budayanya memiliki potensi besar sebagai barometer wilayah damai di Indonesia bagian tengah. Pendekatan budaya dan kearifan lokal bisa menjadi role model dalam melakukan penguatan kohesi sosial di masyarakat Indonesia. “Forum damai ini bukan hanya menjadi wadah silaturahmi antar kelompok dan golongan, namun bisa juga menjadi motor penggerak damai di Dompu dalam mencegah perselisihan. Dan yang terpenting adalah bersama masyarakat mendeteksi isu-isu yang mungkin bisa memicu konflik, sehingga bisa diselesaikan secara musyawarah dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dan tabayun.” Ujar Visna Vulovik Asisten Direktur Eksekutif Wahid Foundation sekaligus fasilitator dalam Forum Perdamaian Dompu. (SK)
Bagikan Artikel: