Kembali

Direktur Wahid Foundation Bicara Urgensi Bela Negara di UPN Jakarta

Ditulis : Admin

Selasa, 21 Februari 2023

 

Direktur Wahid Foundation Bicara Bela Negara di UPN Jakarta

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menjadi  pembicara dalam diskusi publik di Universitas Pertahanan Negara (UPN) Veteran Jakarta dengan tema “Bela Negara dalam Perspektif Islam”, Rabu (15/2/2023).

Dr. Antar Venus, MA.Comm., Rektor UPN Veteran Jakarta dalam sambutannya menyampaikan bahwa UPN Veteran Jakarta sendiri merupakan perguruan tinggi yang memiliki ciri khas bela negara. Dalam pandangan universitas, bela negara sudah sejalan dengan ajaran Islam karena selaras dengan nilai-nilai solidaritas (ta’awun), kesetiaan terhadap ideologi negara yang telah disepakati bersama (kalimatun sawa’).

“UPN Veteran Jakarta merupakan perguruan tinggi yang memiliki ciri khas Bela Negara, dengan dilandasi visi, misi dan tujuan serta sasaran akademik yang kuat berupaya selalu berkomitmen dalam mewujudkan UPNVJ sebagai Universitas Negeri yang berdaya saing tinggi dengan beridentitas Bela Negara,” ucap

Kemudian, lanjut Venus, ada juga rasa persatuan dan persaudaraan (ukhuwah islamiyah) secara islami, menyebarkan kebaikan dan mencegah kejahatan (amar ma’ruf nahi munkar).

Lebih jauh Antar Venus menyampaikan bahwa antara Islam dan kebangsaan tidak perlu dipertentangkan. Islam sangat menjunjung tinggi nilai- nilai yang terkandung dalam pengertian bela negara.

Konsep Bela Bela Negara

Sebagai putri KH Abdurrahman Wahid yang dikenal mewarisi pemikiran ayahnya yang menjunjung tinggi kebhinekaan, Yenny mengemukakan pandangannya tentang konsep bela negara yang menjadi pokok pembahasan diskusi tersebut.

Yenny Wahid mengatakan, bela negara merupakan aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Terlebih lagi kata Yenny,  Tanah Air memiliki dasar-dasar dan pemikiran kuat sehingga tidak boleh ada yang mengusiknya.

“NKRI dan Pancasila sangat selaras dengan Islam. NKRI adalah daarul mitsaq (negara kesepakatan), Pancasila adalah mu’ahadah wathaniyyah (kesepakatan kebangsaan). Setiap sila dari Pancasila sesuai dengan ajaran Islam,” kata Yenny.

Ia menambahkan, bahwa kecintaan pada negara adalah bagian dari iman (hubbul wathon minal iman ).

Anak Muda Sebagai Aset Bangsa Menatap Masa Depan

Dalam pandangannya, Yenny juga mengatakan bahwa anak muda merupakan aset utama kekuatan bangsa dan negara.

“Dalam perjalanan sejarah Republik Indonesia, anak muda selalu menjadi kekuatan utama dalam menentukan arah langkah bangsa dan negara. Dan saya bangga bahwa banyak anak muda kita yang punya kecintaan besar pada tanah air. Ini adalah modal bangsa menuju kejayaan di masa depan,” imbuhnya.

Terorisme dan Intoleransi Tantangan Kita Bersama

Yenny Wahid dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa intoleransi dan radikalisme menjadi tantangan bersama bangsa Indonesia. Namun, kata Yenny, Indonesia beruntung mempunyai Pancasila, di mana hal tersebut mampu menyatukan seluruh elemen bangsa dan menjadi kekuatan untuk mencegah tindak intoleransi dan radikalisme.

 

 “Intoleransi dan radikalisme merupakan tantangan bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, untungnya Indonesia memiliki Pancasila sebagai pusaka yang mampu mempersatukan Indonesia,” jelas Yenny Wahid.

Bagikan Artikel: