Kembali
Wahid Foundation Peringati Harlah ke-21 dengan Berbagi Kebahagiaan bersama Pengemudi Ojol
Ditulis : Admin
Selasa, 9 September 2025

Jakarta – Wahid Foundation memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 sekaligus Hari Lahir (Harlah) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 7 September 2025 di Rumah Pergerakan Griya Gus Dur, Jakarta. Peringatan ini menjadi momentum refleksi perjalanan lembaga yang lahir dari gagasan Gus Dur sekaligus wujud komitmen untuk menghadirkan solidaritas nyata bagi masyarakat.
Dalam rangkaian acara, Wahid Foundation menggelar kegiatan berbagi kebahagiaan bersama para pengemudi ojek online (ojol). Pilihan ini didasari pada kondisi para pengemudi yang kerap menghadapi risiko kerja tinggi, pendapatan tidak menentu, dan minimnya perlindungan sosial. Melalui aksi berbagi ini, Wahid Foundation menegaskan bahwa perayaan hari jadi dapat dimaknai sebagai kesempatan untuk memperkuat kepedulian sosial.
Acara dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, istri almarhum Gus Dur, serta Nyai Hizbiyyah Rochim, Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta. Kehadiran dua tokoh perempuan ini menghadirkan suasana kebersamaan lintas latar belakang dan meneguhkan harapan akan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, dalam sambutannya menyampaikan bahwa solidaritas terhadap pengemudi ojol perlu mendapat perhatian. “Bapak dan ibu adalah orang yang berjuang setiap hari untuk mencari sesuap nasi. Mungkin ketika bapak dan ibu merasa negara belum sepenuhnya hadir, insya Allah kita sebagai sesama warga akan saling membantu. Momentum ini adalah cara kami menunjukkan kepedulian itu,” ujar Yenny. Ia menekankan bahwa aksi tersebut sejalan dengan nilai yang diwariskan Gus Dur: membela kelompok lemah, memperjuangkan keadilan, dan menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Operasi Cinta Damai (KCD) Wahid menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Muslimat NU Jakarta untuk program Tabungan Minyak Jelantah. Program ini menggabungkan kepedulian terhadap lingkungan dengan pemberdayaan ekonomi keluarga, terutama perempuan. Minyak jelantah yang biasanya menjadi limbah rumah tangga akan ditabung dan dikelola menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi. Selain itu, Wahid Foundation bersama Muslimat NU memberikan apresiasi berupa tiket umroh kepada delapan ibu anggota Muslimat NU yang diserahkan langsung oleh Yenny Wahid sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka di masyarakat.
Wahid Foundation, yang pada awal berdirinya dikenal dengan nama Wahid Institute, didirikan oleh Gus Dur pada 7 September 2004. Sejak awal berdiri, lembaga ini berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan Gus Dur dalam memperjuangkan keadilan sosial, toleransi, demokrasi, dan perdamaian. Menurut Yenny Wahid, usia 21 tahun menjadi fase penting untuk memperluas kontribusi lembaga. “Kami mendirikan yayasan ini untuk meneruskan perjuangan Bapak. Insya Allah, ke depan kontribusi kami akan semakin luas dan menjangkau kelompok yang membutuhkan, dari kota hingga desa, dari isu toleransi hingga pemberdayaan ekonomi,” ungkapnya.
Perayaan Harlah ke-21 Wahid Foundation sekaligus Harlah Gus Dur menjadi ajang refleksi sekaligus aksi nyata. Dengan mengangkat isu kesejahteraan pekerja informal seperti pengemudi ojol, Wahid Foundation menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan perlu diterjemahkan dalam langkah yang membumi dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Momen ini menegaskan kembali bahwa kerja kemanusiaan harus memberikan manfaat konkret, sekaligus memperkuat harapan untuk Indonesia yang lebih adil, inklusif, dan damai. (ZA)
Bagikan Artikel: