Kembali

Sri Isnani: Perempuan Bisa Lawan Hoax

Ditulis : Admin

Jumat, 19 Januari 2018

Solo – Sebaran berita-berita bohong atau hoax rupanya dirasakan sebagai ancaman yang sangat berbahaya, khususnya untuk kalangan ibu-ibu. Ini seperti disampaikan oleh Sri Isnani, salah satu peserta workshop Edukasi Jurnalisme Damai yang digelar oleh Wahid Foundation di hotel Aston Solo hari ini, Jumat (19/01/18).

Bagi perempuan asal Jetis, Klaten ini, perempuan memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melawan hoax, terutama karena perempuan tidak menyukai konflik. “Saya yakin perempuan bisa melawan hoax,” tegasnya.

Saat ditanya bagaimana cara melawan hoax, Sri mengatakan bahwa hoax bisa dilawan dengan berbagai cara, mulai dari klarifikasi hingga menulis untuk kemudian disebarkan ke khalayak. Meski begitu, ia mengaku mendapat banyak informasi baru terkait hoax di workshop ini.

“Bagi kami, ini (tema hoax) adalah hal baru, biasanya kan ibu-ibu itu suka nyebar berita tanpa mikir dulu,” jelasnya lagi.

Karenanya ia setuju bahwa hal pertama yang perlu dilakukan setiap kali menerima informasi atau berita adalah melakukan saring. Tidak semua berita yang beredar tentu benar, “Kita perlu filter semua informasi yang masuk,” kata Sri.

Terkait workshop yang digawangi oleh Wahid Foundation ini, perempuan paruh baya ini mengaku sangat senang dapat belajar ilmu baru; jurnalisme. Ia mengaku sebelumnya kesulitan memahami media sosial dan teknologi terkait, namun kini, setelah mengikuti workshop jurnalisme, ia baru sudah bisa mengoperasikan media social dan akan menggunakannya untuk menyebarkan narasi damai.

Ia pun yakin, setelah ini aka nada banyak perempuan yang memberi kontribusi membangun perdamaian melalui tulisan.

Bagikan Artikel: