Kembali

Dukung Program WF, Pemerintah Siap Kerjasama Garap Kampung Damai

Ditulis : Admin

Jumat, 19 Januari 2018

Jakarta - Dalam memberdayakan perempuan, dibutuhkan peran aktif seluruh stakeholder yang ada agar perdamaian dapat tercipta dan terawat dengan baik di Indonesia. Semangat inilah yang diusung oleh Wahid Foundation dan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia.

"Sudah kita bicarakan dengan bu Yenny Wahid, kita akan bikin MoU apa yang bisa kita lakukan dan bisa dilakukan Wahid. Dan juga kita akan mengajak Kementerian dan Lembaga terkait di sana. Jadi programnya akan bisa berjalan terus," kata Kabid Perlindungan Hak Perempuan dalam Situasi Darurat di KPPPA, Siti Mardiyah ketika ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Jumat (19/01/18).

Upaya kerjasama antara KPPPA dengan Wahid Foundation tersebut juga didorong dengan kesamaan program yang dimiliki oleh keduanya, yakni pemberdayaan ekonomi perempuan. Jika di Wahid Foundation pemberdayaan ekonomi perempuan dilakukan melalui konsep Koperasi Cinta Damai (KCD), maka di KPPPA, Mardiyah mengatakan pihaknya memiliki program pengembangan industri rumahan (IR).

"KPPPA sudah mengembangkan industri rumahan. Industri rumahan ini lebih pada bagaimana memberdayakan perempuan melalui ekonomi," terangnya.

Menurut Mardiyah, upaya tersebut dilakukan agar perempuan memiliki derajat yang setara dengan laki-laki. Bahkan ia melihat jika perempuan mampu berdaya secara ekonomi, potensi konflik khususnya di lingkungan keluarga dapat diantisipasi.

"Karena ketika ekonomi perempuan bagus, maka bisa menghindari konflik yang terjadi di lingkup keluarga sendiri," ujarnya.

Sejauh ini, Mardiyah mengatakan jika program Industri Rumahan yang dikembangkan KPPPA sudah tersebar di hampir seluruh daerah di Indonesia.

"Metoda-metoda IR itu di KPPPA ditangani oleh Deputi Kesetaraan Gender (yakni) ada Asdep (Asisten Deputi) urusan ekonomi. Dan itu pengembangan IR hampir merata di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Irian," tegasnya.

 

teks :Ibnu

foto : Arief

Bagikan Artikel: