Kembali
Datang Ke Malang, Wahid Foundation Dorong Ibu-Ibu Rebut Media
Ditulis : Admin
Rabu, 17 Januari 2018
Malang – Peran perempuan dalam membangun perdamaian perlu terus dimaksimalkan, terutama karena perempuan memiliki potensi yang sangat besar dalam menyebarkan nilai-nilai dan gerakan damai. Di jaman informasi seperti saat ini, media menjadi salah satu pintu masuk utama dalam menyebarkan pesan dan gerakan damai tersebut. Hal ini pula yang kini tengah gencar dilakukan oleh Wahid Foundation.
Sebagai lembaga yang fokus pada upaya membangun perdamaian, lembaga yang dinahkodai oleh Yenny Wahid ini mendorong peran ibu-ibu untuk turut meramaikan media, utamanya media sosial, dengan pesan-pesan perdamaian. Ini seperti yang dilakukan oleh Wahid Foundation di Malang hari ini, Rabu (17/01/18).
Bersama 20 ibu-ibu yang berasal dari 6 desa di Malang Raya, Wahid mengajak para ibu untuk merebut media sosial dengan konten-konten positif yang mendorong terciptanya perdamaian. Melalui gelaran workshop sehari penuh bertema Jurnalisme Damai, Wahid Foundation berbagi ilmu seputar kepenulisan, termasuk tips dan trick agar tulisan yang dibuat dan dimuat oleh media nasional.
Dikatakan oleh senior officer media Wahid Foundation, Khoiru Anam, workshop kali ini fokus mendorong para ibu untuk menyuarakan pikiran para ibu, khususnya terkait upaya membangun perdamaian. “Melalui tulisan yang ibu-ibu buat, pesan-pesan perdamaian akan dapat menyebar secara lebih maksimal,” ungkapnya saat membuka sesi yang dilakukan di hotel Santika Priemere Malang.
Sementara Istiqomatul Hayati, salah satu trainer di workshop ini, menyebut bahwa workshop ini juga ditujukan untuk memberi pengetahuan kepada para ibu dalam membedakan berita yang benar dan hoax. “Dengan (workshop) ini, ibu-ibu akan tahu mana berita yang benar dan mana yang tidak benar,” jelasnya.
“Termasuk juga untuk memberi dukungan kepada para ibu untuk turut memberi kontribusi menyebar pesan-pesan damai di media,” lanjutnya. Peserta workshop yang berasal dari kelompok-kelompok dampingan Wahid Foundation terlihat sangat antusias mengikuti jalannya workshop.
Dalam sesi sharing yang dilakukan di sesi awal, para ibu mengaku sangat tertarik untuk belajar tentang jurnalisme, terutama karena ada banyak ragam informasi yang menyebar di media sosial. Workshop yang berlangsung hingga pukul 17.00 WIB ini dilakukan dalam rangka test case penyusunan Modul Pelatihan Jurnalisme Damai Untuk Para Ibu yang nantinya akan digunakan oleh Wahid Foundation bersama para kelompok dampingan untuk melakukan workshop-workshop serupa kepada lebih banyak perempuan di Indonesia.
Bagikan Artikel: