Kembali
Asah Potensi Peserta Didik, SMKN 31 Jakarta Gelar Workshop Mengenal Potensi Diri
Ditulis : Admin
Rabu, 20 November 2019

Jakarta –SMKN 31 Jakarta bekerja sama dengan Wahid Foundation dan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) menyelenggarakan workshop “Mengenal dan Melejitkan Potensi Diri”, Rabu (20/11).
Workshop ini lahir atas inisiatif sekolah membekali anak didiknya agar memiliki kemampuan menganalisa diri. Mengenali potensi dan mengembangkannya, melakukan hal positif untuk dirinya dan lingkungan, serta menghindari kegiatan-kegiatan nir-faedah sekaligus merugikan.
Kepala Sekolah SMKN 31 Bapak Darminto menyampaikan betapa pentingnya para murid mengenal minat dan bakat masing-masing, agar terus diasah dan dikembangkan ke arah yang lebih positif, bekal masa depan mereka.
“Kami akan terus dorong siswa-siswi untuk banyak berkarya, tentu dengan basis pengembangan minat dan bakat. Kami merasa kegiatan positif seperti ini perlu digiatkan,” papar Pak Darminto di hadapan 200 peserta yang menjejali aula utama SMKN 31.
Oleh karenanya, sambung Pak Darminto, kolaborasi dengan Wahid Foundation untuk kegiatan-kegiatan serupa akan terus berlanjut, mendukung proses pengembangan potensi peserta didik SMKN 31 Jakarta.
Dr. Hj. A Eriyatun Koswara, M. Pd, Pengawas SMK Sudin Dinas Pendidikan Jakarta Pusat yang juga hadir, menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas terselenggaranya acara ini. "Saya mendukung kegiatan serupa untuk dilaksanakan lebih banyak lagi. Tidak hanya di SMKN 31 Jakarta saja,” tandasnya dilanjutkan dengan membuka acara.
Pada kesempatan selanjutnya, tibalah penyampaian materi workshop oleh narasumber Citra Aulia dari Innovation Manager Kompak Governance for Growth. Mbak Citra—sapaan akrabnya—memulai forum dengan interaktif diselingi permainan yang selaras dengan materi. Poin penting dari materi ini adalah banyaknya kalangan anak muda kita agak telat menyadari minat dan bakat mereka, padahal semakin dini bakat ditemukan, semakin banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan tersebut.
“Banyak kaum remaja yang masih belum tahu minatnya sering terbawa teman sebaya untuk melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat, menyia-nyiakan waktu muda mereka, dan menyesalinya di hari tua, ini yang harus kita hindari,” jelasnya.
Selama dua jam penuh kegiatan ini berlangsung, pukul 08.00-10.00. Para siswa sangat antusias mengikuti sesi, mereka didominasi peserta didik kelas X. Pemilihan perwakilan kelas ini bukan tanpa alasan, siswa pada kelas ini memiliki urgensitas untuk diberikan motivasi belajar dan pengetahuan agar dapat berpikir lebih terbuka. Tari/DRK
Bagikan Artikel: