Kembali

Gelar Workshop Pengembangan Budaya Damai di Sekolah, Wahid Foundation Libatkan Perwakilan Guru Se-Kota Bima

Ditulis : Admin

Jumat, 15 November 2019

Bima - Wahid Foundation menggelar Workshop Pengembangan Budaya Damai Di Sekolah. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Marina Kota Bima Kamis (14/11) ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dikbud Kota Bima, M Yamin.

Dalam sambutannya, M Yamin mengungkapkan bahwa budaya damai di sekolah perlu komitmen bersama semua orang untuk hidup toleran. Selain itu Nilai kebaikanserta nilai kesamaan harus ditanamkan agar tidak terjadi ketimpangan. 

“Jika hal ini kita laksanakan, maka damai itu akan tercipta,” ungkapnya.

Namun yang lebih penting kita dia, yaitu pendidikan keluarga. Kini di satuan pendidikan ada namanya program pendidikan keluarga. Program dari Mendikbud ini diharapkan untuk membina siswa di sekokah secara bersama antara orang tua, warga masyarakat dan sekolah.

Melalui program ini maka dibentuk kelas orang tua. Dimana orang tua akan belajar bersama anaknya di sekolah. Ini dimaksudkan untuk membangun, menumbuhkan, meningkatkan partisipasi dan tanggungjawab sebagai orang tua siswa. 
“Pendidikan anak itu bukan hanya tanggungjawab sekolah. Tetapi tanggungjawab orang tua juga. Baik itu di luar maupun dalam lingkungan sekolah,” jelas Yamin. 

Sebab kata dia, orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Maka dari itu, jika pembinaan anak dilakukan bersama-sama, maka budaya damai akan terwujud.

Kalau sudah damai, kata Yamin, maka seluruh kegiatan belajar mengajar dan lainnya di dunia pendidikan, akan berjalan dengan baik.

"Pendidikan keluarga adalah satu cara yang mampu menjaga paradigma damai itu. Karena di dalamnya ada keterlibatan banyak komponen, selain guru dan siswa ada pula orang tua dan lingkungan warga sekitar sekolah," sebutnya.

Nah, kalau semua metode pendidikan itu bisa dijalankan, pastinya, budaya damai di lingkungan sekolah akan berjalan dengan baik pula, sehingga proses Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM), tentu akan jauh dari rintangan dan hambatan.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima juga menyampaikan, bahwa workshop yang dimotori Wahid Foundation sangat berguna bagi dunia pendidikan dalam menahami dan menjaga kedamaian dan toleransi.

Sebelumnya, Research Officer Wahid Foundation Libasut Taqwa dalam sambutannya mengungkapkan, workshop dengan tema Pengembangan Budaya Damai di Sekolah, merupakan bagian dari kerjasama lembaganya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tidak itu saja kata Libasut, suksesnya kegiatan itu pula, tertumpu pada para peserta yang mewakili sekolah masing-masing.

Poin penting bagai Wahid Foundation pada kegiatan workshop ini, simpulnya, bahwa  tulang punggung kemajuan dunia pendidikan di Bima sampai di tingkat nasional dan internasional, sangat tergantung karakter yang tergambar dari civitas pendidikan dan sekolah itu sendiri.

"Menciptakan lingkungan sekolah yang berkarakter dan penuh keakraban dalam bingkai kerukunan dan toleransi, maka budaya damai di dunia pendidikan akan tercipta," ungkapnya.

Pada workshop ini jelasnya, melibatkan 30 (tiga puluh) guru di tingkat SMA, SMK, MAN, pondok pesantren dan  lembaga pendidikan sederjat di wilayah Kota Bima dan pegiat dunia pendidikan termasuk pemerhati dunia pendidikan dan anak.

Selanjutnya, KCD Dinas Pendidikan Bima, Ahmad Yasin dalam sambutannya mengajak seluruh civitas pendidikan agar menyatukan visi menjadikan dunia pendidikan yang menyejukan dan damai.

Dalam kurun waktu terkini kata dia, dunia pendidikan di Bima cukup nyaman dan jauh dari tawuran. "Semua dalam bingkai kedamaian dan saling menjaga kerukunan," sebutnya.

Tolerasi dan menghormati antar agama bagi siswa dan dunia pendidikan, kata Ahmad, menjadi hal terdepan yang dimanifestasikan. DRK/Jurnal NTB

Bagikan Artikel: