Kembali

Pemikiran Gus Dur dan Daisuke Ikeda Menjadi Sumber Inspirasi Menyebarkan Nilai-Nilai Perdamaian dan Toleransi

Ditulis : Admin

Rabu, 11 Januari 2023

The International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) International Islamic University Malaysia (IIUM) menyelenggarakan launching dan bedah buku “Hikmah Toleransi : Falsafah Kepemurahan Hati dan Keamanan” pada Sabtu waktu Malaysia, (7/01/2023).

Buku “Hikmah Toleransi : Falsafah Kepemurahan Hati dan Keamanan” merupakan buku yang berjudul “Dialog Peradaban untuk Toleransi dan Kemanusian” yang diterjemahkan oleh ISTAC (IIUM) ke dalam bahasa Malaysia yang berisi pandangan mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid dan pendiri Soka Gakkai, Daisaku Ikeda tentang pentingnya mengedepankan dialog dalam menciptakan perdamaian.

Yenny Wahid Direktur Wahid Foundation yang diundang untuk memberikan sambutan dalam launching dan bedah buku tersebut mengucapkan terima kasih kepada IIUM dan Sokka Gakai Malaysia karena telah turut andil dalam menerjemahkan buku tersebut ke dalam bahasa Malaysia. Menurutnya, peran institusi pendidikan seperti IIUM dengan menerjemahkan buku tersebut ke bahasa Malaysia merupakan hal yang sangat luar biasa. Sebab, menerjemahkan buku adalah satu bentuk edukasi yang baik bagi masyarakat untuk menebarkan nilai dan pemikiran kedua tokoh tersebut secara luas kepada masyarakat. Yenny mengatakan, suatu waktu mendiang ayahnya, Gus Dur pernah mengatakan bahwa “Pendidikan yang Baik adalah Pilar Utama Bagi Masyarakat”.

Selain itu, Yenny mengatakan bahwa spirit yang ditawarkan oleh Gus Dur dan Daisuka Ikeda dalam buku tersebut adalah bagaimana mengelola perbedaan persepsi dan penafsiran keagamaan di dalam keberagaman dan bagaimana perbedaan tersebut bisa menyatukan umat manusia di dalam menciptakan perdamaian dunia.

“Saya pikir ini adalah spirit yang terkandung di dalam buku tersebut dan penting untuk menjadi pengingat bagi kita semua di dalam waktu yang menantang akhir-akhir ini di tengah banyak peperangan yang terjadi,” ungkapnya.

Di akhir sambutan, Yenny mengungkapkan bahwa buku tersebut seringkali menjadi sumber kekuatan dan inspirasinya baginya untuk terus menyebarkan nilai-nilai baik perdamaian dan toleran kepada masyarakat.

“Buku ini menjadi sumber kekuatan untuk terus membangun masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai perdamaian dan toleransi, dan saya akan terus berusaha menyebarkan pemikiran Gus dur dan Daisuki Ikeda,” tutupnya.

Bagikan Artikel: