
DEPOK - Indonesia sebagai negara yang memiliki bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai suku, ras, budaya dan agama. Kondisi ini pun sangat berpotensi untuk terjadinya konflik horizontal.
Bahkan dewasa ini sentimen agama maupun suku tengah menjadi persoalan bagi bangsa Indonesia, terlihat dengan maraknya persekusi hingga saling menyebarkan hatespeech maupun penyebaran narasi radikalisme dan intoleran baik di ranah sosial bermasyarakat hingga ke ranah media online.
Sebagai wujud kecintaan terhadap perdamaian, Wahid Foundation bersama dengan warga Kampung Panggulan mendeklarasikan Kampung Damai. Program yang diinisiasi oleh lembaga yang dipimpin oleh Yenny Wahid tersebut diharapkan mampu berkembang lebih besar lagi.
Hal ini disampaikan oleh Adviser Wahid Foundation, Moqsith Ghazali. Ia mengatakan jika Kampung Damai yang didirikan di Kampung Panggulan Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat tersebut dapat berkembang lebih besar dari saat ini.
"Kampung damai yang dideklarasikan di Depok harus mampu menyebar ke banyak tempat, tidak hanya berhenti di sini saja, kampung damai ini kami harapkan dapat semakin berkembang dari 30 (Kampung) bisa menjadi 300, 3.000, dan seterusnya," kata Moqsith dalam acara deklarasi Kampung Damai, Depok, Jawa Barat, Minggu (24/12/2017).
Bahkan ia juga memiliki harapan besar bahwa Indonesia yang memiliki tantangan persatuan dan kesatuan dalam menghadapi kemajemukannya itu dapat menjadi contoh dan kiblat dunia internasional dalam menghadirkan Perdamaian.
"Indonesia harus jadi mercusuar perdamaian untuk dunia," tegasnya.
Upaya keras mendirikan Kampung Damai tersebut juga didorong oleh rasa prihatin terhadap tingginya intoleransi di kalangan masyarakat yang dapat membahayakan perkembangan bangsa Indonesia di masa depan.
"Karena Indonesia dalam kondisi bahaya, intoleransi tinggi, teroris sudah masuk desa-desa," terangnya.
Dengan didirikannya Kampung Damai seperti di Kampung Panggulan tersebut ia berharap besar nantinya Kampung Damai tersebut dapat menjadi pilat penyebaran narasi damai kepada masyarakat, sehingga perdamaian, persatuan dan kesatuan antar golongan masyatakat dapat terwujud dengan baik.
"Ke depan mudah-mudahan menjadi ribuan kampung damai. Jika Indonesia tidak damai kita semua akan terganggu. Indonesia secara umum masih baik, dibanding daerah Timur Tengah yang terjadi peperangan di mana-mana," tegas Moqsith.
"Toleransi dan kerukunan harus masuk desa. Jangan sampai perbedaan politik membuat permusuhan satu sama lain," imbuhnya.
Moqsith juga mencontohkan perdamaian yang dapat dicapai masyarakat adalah tidak menjadikan pilihan politik sebagai penyebab perpecahan.
"Perbedaan politik tidak boleh membuat umat Islam bertengkar satu sama lain. Ini tugas dari pak RT dan ibu-ibu. Kita harus membangun kesadaran umat islam. Perbedaan politik tidak boleh membuat kita berselisih," ujar Moqsith.
"Yang memilih pks silahkan, tp jangan mengkafirkan yg milih pkb. Ini contoh saja. Jangan persoalan kecil membuat kita berselisih," tambahnya.
Kampung Panggulan Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat adalah satu dari Kampung Damai yang ada di beberapa titik di Indonesia yang dijalankan oleh lembaga yang dipimpin oleh Yenny Wahid itu.
Acara yang diawali dengan kegiatan jalan santai tersebut juga diisi dengan deklarasi kampung damai berjudul "Ikrar Panggilan Damai". Berikut adalah isi deklarasi yang dibacakan oleh warga.
Ikrar Panggulan damai
- Kami perempuan kampung panggulan bersama dengan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah kelurahan bertekad untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup keluarga dan mewujdukan masyarakat yang sejahtera.
- Kami perempuan Panggulan bersama lapisan masyarakat dan pemerintah kelurahan bertekad untuk hidup dalam cinta dan damai dengan segenap lapisan masyarakat apapun suku agama dan keyakinannya.
- Kami perempuan kampung Panggulan bersama semua lapisan masyarakat dan pemerintah kelurahan berkomitmen mendorong terciptanya kerukunan hidup antar sesama warga negara dalam rangka ukhuwatul minal iman menjaga NKRI dan Bhineka serta selalu setia pada Pancasila.
- Kami bersama semua lapisan masyarakat dan pemerintah kelurahan bertekad untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai ukhuwah wathoniah demi perdamaian dan kesejahteraan di bumi Indonesia.
Allah menjadi saksi apa yang kami lakukan. (*)
Bagikan Artikel: