Kembali

Diskusi Survei Solo Raya: Angka Toleransi dan Intoleransi Hampir Berimbang

Ditulis : Admin

Rabu, 20 Februari 2019

Setelah sebelumnya, Wahid Foundation (WF) menggelar diskusi terbatas “Laporan Hasil Survei Potret Toleransi Sosial-Keagamaan di Jawa Barat”di Aula Griya Gus Dur, Selasa sore, 22/01. Kali ini, WF kembali menghelat acara yang sama dengan tema diskusi “Tren Intoleransi dan Radikalisme di Solo Raya 2017” pada Jumat, 15/02, di Aula Griya Gus Dur.

Pada diskusi pertama, dengan pembahasan laporan hasil survei di Jawa Barat. Terdapat beberapa temuan menarik yang dapat dipelajari dari hasil survei ini. Misalnya tentang, mengapa jawaban responden di Jawa Barat menunjukkan mayoritas bersikap intoleran? Mengapa banyak lahir di perkotaan? Riset menunjukkan tempat tinggal mereka di perkotaan. Mengapa faktor pendidikan berpengaruh langsung terhadap intoleransi di kalangan perempuan?

Sedangkan pada serial diskusi kedua, sejumlah temuan tidak kalah menarik untuk didiskusikan. Walaupun Survei tahun 2017 menunjukkan angka intoleransi di wilayah Solo Raya mencapai 49.8 %. Itu artinya angka toleransi dan intoleransi hampir berimbang. Namun menariknya, dukungan atas Pancasila dan demokrasi cukup tinggi. Selain beberapa temuan tersebut, masih ada 7.7 % responden yang setuju pada Ormas radikal. Angka yang perlu mendapat perhatian kita semua.

Para peserta yang terdiri dari para aktivis sosial keagamaan dan universitas juga memberikan banyak masukan termasuk bagaimana mengampanyekan upaya-upaya damai dengan bahasa yang mudah diterima publik. Karena diakui isu-isu toleransi, intoleransi serta radikalisme masih kesulitan dipahami masyarakat luas.

Hasil diskusi juga memperhatikan bagaimana bahan-bahan produksi pengetahuan dari WF dikemas dengan baik dan dapat diterima khususnya oleh kalangan yang lebih variatif. (Dav/Libas)

Bagikan Artikel: